askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15

Senin, 13 Oktober 2014

KHUTBAH JUM'AT


KHUTBAH JUM'AT MUSIM HAJI 2014 
DI MASJID AL ISTIQOMAH LOHBENER

إِنَّ الحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَسَيِّئاَتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياً مُرْشِدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأدَّى الأمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّة، وَجَاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتىَّ أتَاهُ اليَقِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلم وَبَارك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهمْ بِإحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّينِ، أمَّا بَعْدُ، فَياَ عِباَدَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال تعالى يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم 
مُّسۡلِمُونَ 

Ma’asyiral Muslimiin, RK : 

 Alhamdulilahirabbil’alamiin... Segala puji hanya tertuju kepada Allah, Rabb semesta alam. Tak ada yang lain yang lebih patut untuk kita puja-puji atas semua nikmat yang telah kita peroleh selain hanya kepada Allah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw. Oleh karena perantara beliaulah Allah memberikan kita semua nikmat yang paling besar, yakni nikmat Iman dan islam, yang sering kita lupakan untuk mensyukurinya. Doa kita hendaknya juga tak henti-hentinya mengalir kepada keluarga beliau, para sahabat, tabi’in, tabi’inat tabiin, ulama, mujahidin, dan seluruh umat Islam yang ada di seluruh penjuru dunia. Wabil khusus Negara-negara yang sedang dalam bahaya ketauhidan, keimanan dan keislamannya termasuk Indonesia yang masih berada dalam tandatanya. Hadirin Jama’ah Jum’at RK : 
Salahsatu bukti kemahakuasaan Allah swt, yaitu alat komunikasinya yang tak akan pernah tertandingi oleh siapapun dan oleh tehnologo komunikasi manapun. Betapapun canggihnya alat komunikasi di zaman mode ren seperti sekarang ini, dimana untuk mengumpulkan dan mengundang orang, tidak lagi menggunakan surat undangan yang berupa kertas, melaikan sudah menggunakan Short Masage Sistem ( SMS ). Atau menggunakan Email, Facebook , Tweeter, dan media-media social lainnya, dimana pihak yang mengundang tidak lagi harus cape-cape keliling kampung, mengedarkan undangan, melainkan pihak yang mengundang cukup diam di tempat, dan hanya dalam beberapa menit , bahkan beberapa detik saja undangan atau pemberitahuan itu sudah nyampai kepada pihak yang diundang. Lalu bagaimana dengan model undangan yang disebarkan oleh Allah swt ? Sungguh sangat-sangat canggih sekali. Satu kali teriakan saja, sudah cukup untuk didengar oleh manusia di seluruh pelosok dunia, bahkan undangan itu berlaku sepanjang masa sampai Hari Kiamat. Hal ini bisa kita buktikan, dimana ketika Nabi Ibrahim a.s. telah menyelesaikan pembangunan Ka’bah yang rusak akibat banjir pada zaman Nabi Nuh, Nabi Ibrahim berkata, “ Ya Allah aku telah menyelesaikan pembangunan rumah-Mu yang suci.” Allah-pun menjawab, “Wahai Ibrahim, serulah seluruh ummat manusia, undanglah seluruh umat manusia, niscaya mereka akan datang untuk mengerja - kan haji.” Ibrahim a.s. berkata, “ Ya Allah bagaimana suaraku akan sampai kepada mereka ? sedangkan mereka berada di seluruh pelosok dunia ?” Allah- pun menjawab, “ Engkau hanya menyeru perintahku, sedang kan akulah yang akan menyampaikannya kepada mereka.” Setelah itu Nabi Ibrahim a.s.pun menyeru dan dan memanggil seluruh manusia di dunia. Dan makhluk-makhluk di langitpun mendengar seruan itu. Bahkan dalam sebuah Hadits dikatakan, bahwa seluruh manusia, baik yang sudah lahir ke dunia maupun yang masih berada di alam arwah, yang akan lahir di suatu masa nanti, bila mereka menjawab seruan itu dengan “Labbaik“. maka ia pasti akan diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah Haji. Dalam hadits lain juga dikatakan, “ Barang siapa menjawab seruan dengan ucapkan “ Labbaik “ satu kali, maka ia akan menunai- kan ibadah haji satu kali, dan barang siapa menjawab seruan dengan mengucapkan “Labbaik” dua kali, maka ia akan mendapat kan kesempatan ibadah Haji duakali, dan berapa kali saja lafad “ Labbaik” itu diucapkan, maka ia akan dapat menunaikan ibadah haji sebanyak itu. Sungguh beruntung roh-roh mereka yang menjawab seruan nabi Ibrohim dengan ucapan “Labbaik “ beberapa kali. Lalu bagaimana dengan kita yang sampai hari ini belum dapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ? Apakah roh kita dulu menja - wab seruan Nabi Ibrohim dengan “Labbaik” atau tidak, wallohu ‘alam. 

Hadirin sidang jum’at RK : 

Adapun panggilan atau undangan Allah itu diabadikan Allah dalam Al Qur’an Surat Al Hajj ayat 27, yang ber- bunyi : 

 “ ( Wahai Ibrahim ) Dan berserulah kepada manusia untuk menger jakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru dunia yang jauh, (QS………………….. ) 

Hadirin sidang Jum’at RK :  

Bukti dari firma Allah di atas, dan bukti kemahakuasaan Allah dalam menciptakan alat komunikasi-Nya, yaitu betapa Jutaan ummat manusi dari seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia, bahkan tidak kurang dari 1600 orang dari Kabupaten Indramayu, setiap tahunnya pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji. Bahkan andaikan Pemerintah Saudi Arabia tidak memiliki keterba tasan untuk menerima tamu jamah Haji dari berbagai Negara, niscaya jamaah haji akan mengalami lonjakan sepuluh kali lipat dari jumla sekarang, Hal ini terbukti adanya waitinglist yang mencapai tidak kurang dari 5 tahunan setiap tahunnya.  

Hadirin Rohimakumulloh, 

Lalu bagaimana cara Allah mengundang mereka ? Padahal setiap orang yang mau mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji, tak satupun yang menerima pemberitahuan dari Allah secara kasat mata. Tetapi hati mereka tiba-tiba merasa terpanggil untuk mendaftarkan diri. Mungkin hal ini terasa agak mustahil, tetapi kita se- karang hidup berada di zaman radio, zaman televise, internet,dan handphone , sehingga kita dapat mende- ngar dan menyaksikan suatu peristiwa di suatu tempat dari tempat yang lain pada saat yang sama. Apakah dikatakan mustahil jika pencipta para pembuat radio, pencipta para pembuat televise, pencipta para pembuat internet dan handphone, dapat menyebabkan suara seorang Nabi Ibrahim dapat didengar oleh manusia di berbagai tempat di dunia ? Inilah salasatu pakta kema- kuasaan Allah swt. 

Hadirin Sidang Jum’at RK : 

Secara Hukum Syar’i, yang wajib menunaikan Ibadah Haji adalah orang- orang yang telah mampu. Baik mampu biayanya, kesehatannya, keamananya dsb. Sebagaimana Firman Allah swt : وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ “Manusia mempunyai kewajiban kepada Allah untuk berhaji, yaitu (bagi) orang-orang yang mampu dalam mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa ingkar terhadap kewajiban tersebut, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya. Dia tidak butuh kepada seluruh makhluk-Nya.” Namun kenyataan mebuktikan, bahwa yang berangkat haji tidak hanya orang –orang yang banyak duit nya, banyak tabungannya dan banyak hartanya. Melainkan tak sedikit orang-orang yang paspasan, tak punya tabungan, tak punya banyak ungan, tetapi mereka mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah Haji. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang sudah berkecukupan, banyak harta dan tabungannya, tetapi Merasa belum mendapat panggilan Allah ? Maka kata Rosululloh : من مات ولم يحج فليمت إن شاء يهوديا وإن شاء نصرانيا [1] “Barangsiapa yang mati dan belum sempat berhaji sedangkan dia mampu, maka hendaklah dia mati dalam keadaan memeluk agama Yahudi atau Nasrani Sungguh amat hina, kita ber-islam sejak kecil, bahkan ketika kita masih berada dalam kandungan, karena islam kita islam turunan, tetapi kita harus mati yahudi atau mati dalam keadaan keristen, hanya karena tidak mau menunaikan ibadah Haji. Padahl kita termasuk orang yang mampu. Naudzubillahi min dzalik. Begitu juga bagi orang yang sudah memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah Haji, dan didukung oleh kemampuan yang ada, maka bersegeralah, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi besok . Sebagaimana sabda Rosululloh saw ; مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ “Barangsiapa yang ingin berhaji, maka bersegeralah, karena bisa saja dia sakit, usahanya bangkrut, atau ada keperluan lain.” Demikian khutbah kali ini, semoga kita diberi kekuatan dan kemampuan untuk dapat menunaikan ibadah Haji. Dan bagi mereka yang mendapat kesempatan untuk menunaikannya tahun ini, semoga Mereka menjadi Haji Mabrur.Amin ya robbal ‘alamin.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.