askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15 askuning15

Rabu, 08 Februari 2012

KHUTBAH JUM 'AT TANGGAL 10 - 2 - 2012 DI MASJID ISTIQOMAH LOHBENER

ROSULULLOH SAW TELADAN SEPANJANG ZAMAN

الحمد لله، أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيداً، أحمده وأشكره وأتوب إليه وأستغفره، وكفى به ولياً حميداً، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيماً لشأنه وتمجيداً، وأشهد أن نبينا محمداً عبد الله ورسوله، نبي شرح الله صدره ورفع ذكره ووضع وزره وأعلى في العالمين قدره، وجعل الذلة والصغار على من خالف أمره، بعثه الله بالهدى ودين الحق فأشاد صرح العقيدة، وأرسى قواعد الملة، وأكمل الله به الدين وأتم به النعمة، فالخير ما جاء به، والدين ما شرعه، والحق ما التزمه، فصلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه خير هذه الأمة وأطوعها له وأحبها لرسوله عليه الصلاة والسلام، وأكثرها اتباعاً له، فرضي الله عنهم وأرضاهم ومن لزم هديهم ودعا بدعوتهم إلى يوم الدين. أما بعد : أيها المسلمون: أوصيكم ونفسي بتقوى الله عز وجل قال تعالى : (يا أيها الذين آمنوا اتقو الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون)

Hadirin Sidang Jum’at RK

Dua pekan sudah kita beada dalam Bulan Robiul Awwal, alias bulan maulud. Bulan dimana insan Rohmatan lil ‘alamin dilahirkan.
Siapa lagi kalau bukan Pimpinan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Pada kesempatan  Jum’at ini saya ingin menyampaikan kumpulan pendapat atau komentar orang-orang barat terhadap Nabi kita Muhammad Saw. yang mereka kemukakan sebagai kesaksian atas kebenaran dan kesuksesan Rasulullah Saw.dalam memimpin ummatnya, dengan harapan dapat memperkuat keyakinan kita
bahwa Muhammad SAW, adalah sosok uswatun hasanah yang
patut kita teladani dalam kehidupan sepanjang Zaman.

Sebagaimana  Allah berfirman dalam ayat  21 surah  Al-Ahzab :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya bagi kamu adalah contoh ikutan yang terbaik pada diri Rasulullah s.a.w, yaitu bagi orang yang senatiasa mengharapkan (keredhaan) Allah dan (balasan baik) pada hari akhirat. Dan mengingati Allah sebanyak-banyaknya.”

Hadirin sidang Jum’at RK :
Penulis Inggris yang tersohor, Thomas Carlil menyatakan:
“Sungguh tidak mungkin, Muhammad itu seorang pendusta. Dan kalaupun ia berbuat dusta, dia tidak akan mampu membawa agama yang menakjubkan ini. Demi Allah, seorang pendusta tidak akan mampu mendirikan sebuah rumah yang megah, jika ia tidak memahami berbagai material dan jenis bahan bangunan. Apalagi hendak membangun suatu mahligai yang tinggi dan kekar bangunannya, seperti halnya agama Islam ini, yang kekuatan dan kebesarannya bisa berlangsung berabad-abad lamanya.” 

Bernard Shaw berkata :
“Saya yakin, kalau ada seorang lelaki seperti Muhammad diberi wewenang memegang tumpuk pemerintahan secara mutlak di seluruh dunia, pastilah pemerintahannya itu akan berhasil baik dan tentulah ia akan memerintah ke jalan kebaikan, untuk memecahkan berbagai problema dengan meyakinkan serta memberikan kepada dunia kedamaian dan kebahagian yang didambakan.”

Michael H. Hart penulis “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” berkata :
“Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia, mungkin mengejutkan sebagian pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.”

Sir Wiliam Muir, Seorang penulis inggris berkata :
“ Di antara sifat-sifatnya yang patut di garis bawahi dan diagungkan adalah kelembutan dan hormatnya, yang dengan keduanya ia bergaul dan menegur sapa para sahabatnya yang paling rendah sekalipun. Kerendahan hati, kasih sayang, kemanusian, tidak mementingkan diri sendiri, suka memaafkan dan persaudaraan, menyusup keseluruh jiwanya dan rasa cinta mengikat erat semua orang yang hidup di sekelilingnya.”

Mahatma Gandhi, Perdana Mentri India bertutur :
“Ajaran yang dibawa oleh Muhammad adalah peninggalan yg paling Bijaksana bukan hanya utk kaum Muslim tapi utk seluruh Umat manusia.”
Hal ini Sesuai dengan Sabda beliau :

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

Seorang Orientalis Jerman Bretly Hiler di dalam bukunya “Orang-Orang Timur dan Keyakinan-keyakinan Mereka” mengatakan:
“Muhammad adalah seorang kepala negara dan punya perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya. Dia menghukum orang-orang yang melakukan pidana sesuai dengan kondisi zamannya dan sesuai dengan situasi kelompok-kelompok buas di mana Nabi hidup di antara mereka. Nabi ini adalah seorang penyeru kepada agama Tuhan Yang Esa. Di dalam dakwahnya, dia menggunakan cara yang lembut dan santun meskipun dengan musuh-musuhnya. Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki oleh jiwa manusia. Keduanya adalah “keadilan dan kasih sayang”.

Gustave Lebon, cendikiawan Perancis bertutur :
“Kalau seseorang itu dinilai dari karya-karyanya, maka dapat kita katakan, bahwa Muhammad adalah pribadi terbesar yang pernah dikenal sejarah. “

Tor Andrae dan George Pharsae dalam bukunya (Al Alamusy Syarqi) mengatakan :
“ Dia seorang pemberani. Terjun ke medan laga untuk membangkitkan semangat pengikutnya yang lemah. Banyak fakir miskin yang datang ke rumahnya minta pertolongan. Ia pandai memelihara kewibawaannya dengan baik. Tidak banyak geraknya dan tidak di buat-buat. Wajahnya selalu di hias dengan senyuman dan mudah bergaul. Selalu ramah tamah, amarahnya tidak mudah dibangkitkan dan senantiasa bersikap toleransi. Sudah tentu ia banyak menghadapi kesulitan akibat berbagai perangai bangsanya pada waktu itu, namun ia hadapi mereka dengan budi luhur mulia dan akhlak yang baik, jauh dari berbagai pendapat kuno yang sedang mendominasi keadan pada waktu itu. Akhirnya semuanya dapat dihalau dan dipersatukannya di bawah panji-panji luhur itu, sehingga ia berhasil menggalang suatu kekuatan yang tak terkalahkan kemudian, yang telah berhasil meruntuhkan sendi-sendi dunia lama yang jahiliyah.”

Seorang filusuf dan penyair besar, Alfonso Du Lamartine mengatakan :
“Orang-orang yang dengan cintanya memperdalam studi ketimuran dan Islam, akan meyakini bahwa hidup seperti kehidupan Muhammad dan berpikir seperti pikiran dan jihadnya, lompatannya dalam menghadapi para penyembah  berhala dan keyakinannya untuk mencapai kemenangan, upayanya meninggikan kalimat Allah dan ketabahannya demi menegakkan sendi-sendi akidah Islam, semuanya itu merupakan bukti kuat bahwa dia bukan seorang penipu atau seorang yang bergelimang kebatilan, tetapi ia seorang filsuf, seorang orator, seorang rasul, seorang penyampai wahyu, dan penyuluh umat manusia."

Sedang seorang Sastrawan Jerman Gotah mengatakan,
“Sesungguhnya kita warga Eropa dengan seluruh pemahaman kita, belum sampai kepada apa yang telah dicapai Muhammad. Dan tidak akan ada yang melebihi dirinya. Saya telah mengkaji dalam sejarah tentang keteladanan yang tinggi untuk umat manusia ini. Dan saya temukan itu pada Nabi Muhammad. Demikianlah seharusnya kebenaran itu menang dan tinggi, sebagaimana Muhammad telah sukses menundukan dunia dengan kalimat tauhid.”

Garsan de Tassi berkata :
“ Sesungguhnya Muhammad dilahirkan dari pangkuan kerberhalaan, tetapi sejak kecil ia telah menunjukkan akal budi yang sangat cerdas, selalu menjauhkan diri dari berbagai perbuatan hina dan tercela dan sangat mencintai keutamaan. Niatnya selalu ikhlas dan baik sekali, tidak seperti yang biasa dilakukan anggota masyarakat pada zamannya, sehingga ia digelari oleh masyarakatnya dengan Al Amin.”

Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris – bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.”
” Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan
merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad – sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ‘sang penyelamat kemanusiaan’.”

“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini”
“Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh
ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.

Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63.
Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari
peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan
anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat
ini – dan bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas dua dekade.”



Lamar time, Histoire De La Turquie, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277

“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.
Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu. Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut – hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”

K. S. Ramakrisna Rao, Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”

Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.

Prof. Snouck Hugronje

Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain.
Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan – dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.

Thomas Carlyle in his Heroes and Heroworship

“(Betapa menakjubkan) seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua decade.”

“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri.”
“Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.”

Edward Gibbon and Simon Ockley speaking on the profession of Islam write:

” ‘Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya’ adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (History Of The Saracen Empires, London, 1870, p. 54).
Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan’ dan demikianlah juga setiap tindakannya.

Sarojini Naidu, penyair terkenal India (S. Naidu, Idelas of Islam, vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169):

Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika
seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui: ‘Allah Maha Besar’… Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.


Diwan Chand Sharma
“Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, pengaruhnya dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya.
(D.C. Sharma, The Prophets of  The East, Calcutta, 1935, pp. 12)


James A. Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in Reader’s (American edition), May 1955, pp. 68-70.

“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.
“Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi “Baca” adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak bisa membaca dan menulis – dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: “Tiada tuhan selain Tuhan.”
“Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: “Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.”
“Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar-pen.) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa: ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya”. (Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)

W. Montgomery Watt, Mohammad At Macca, Oxford, 1953, p. 52.
“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa – semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad”
Annie Besant, The Life and Teaching Of Muhammad, 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”

Bosworth Smith, Mohammad and Mohamadanism, London, 1874, p. 92.

“Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrument atau penyokongnya.”

John William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330
“Empat tahun setelah kematian Justinian, pada 569 AD, telah lahir di
Mekkah Arabia seorang manusia yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia … Muhammad”


John Austin, “Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P. ‘s and Cassel’s Weekly for 24th September 1927.
”Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tugas yang siap mengguncang dunia.”

Hadirin sidang Jum’at RK :

Pantaslah bila Allah  SWT  berfirman   dalam  surah  Al-Ahzab
Ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya bagi kamu adalah contoh ikutan yang terbaik pada diri Rasulullah s.a.w, yaitu bagi orang yang senatiasa mengharapkan (keredhaan) Allah dan (balasan baik) pada hari akhirat. Dan mengingati Allah sebanyak-banyaknya.”
Karena manusia yang patut diteladani pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang  adalah Muhammad Rosululloh SAW.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar