PROPOSAL
USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
BERBASIS PASANTREN MELALUI BUDIDAYA TERNAK KAMBING
LATAR BELAKANG
Pemerintah terendah yang berada dalam sistim undang undang Republuk Indonesia adalah desa. Dalam sistem
undang undang tentang pemerintah desa khususnya diatur bahwa sebutan desa dapat
diganti dengan istilah lain yang dikenal dalam sebuah tatanan kemasyarakatan di
daerah bersangkutan misalnya Nagari,
Sebagai sebuah lembaga yang langsung
bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat, maka pekon menjadi ujung tombak
pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan suatu integrialitas, sinergisitas dan
kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang bersangkutan.
Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan
sangat kurang oleh masyarakat pekon antara lain sektor kesehatan, pendidikan,
ekonomi produtif dan sektor sarana prasarana perhubungan khususnya sarana jalan
dan jembatan, demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh Desa
Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu.
Beberapa potensi khususnya antara lain adalah
keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah
tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak
(seperti areal untuk menggembalakan ternak dan melimpahnya makanan untuk
ternak).
Sehubungan dengan keunggulan dan potansi
tersebut, Yayasan……………………… berkeinginan
untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari bidang atau sumber penghasilan
alternatif sehingga taraf hidup dan pendapatan anggota dapat meningkat kegiatan
tesebut adalah pemeliharaan kambing.
Perawatan kambing tidak memerlukan perawatan
yang neko- neko, usaha ini sudah banyak digeluti oleh petani bahkan sudah ada
puluhan tahun namun belum ada yang menjadikan usaha ini sebagai penghasilan
pokok, jadi petani dalam pengelolaannya masih menggunakan sistem tradisionil,
inipun bagi mereka sudah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan
bisa menjadi investasi di masa depan maka tata cara tradisional yang selama ni
mereka terapkan harus diubah ke arah yang lebih professional lagi, upaya
pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan
lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di bidang pemeliharaan kambing
dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan bantuan dana.
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat
sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi
(baik daging, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara
tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya
ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya
dapat mencapai 50 – 150 gram per hari. Ada
tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu:
bibit, makanan, dan tata laksana.
VISI DAN
MISI
·
Visi “ Menciptakan peternak yang professional
dan unggul”
·
Misi
Menghasilkan Output warga dan belajar /santri yang mandiri Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian
Menghasilkan Output warga dan belajar /santri yang mandiri Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian
MAKSUD
DAN TUJUAN
Maksud
Dalam Rangka untuk meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat Yayasan …………………………………….. Kecamatan Lohbener Kabupaten
Indramayu Provinsi Jawa Barat bermaksud mengajukan permohonan bantuan Ternak
Kambing kepada Bapak sebagai usaha
peningkatan ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
1.
|
Sebagai Usaha
tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan
petani.
|
2.
|
Mendidik patani
untuk wirausaha ternak kambing .
|
3.
|
Sebagai wahana
petani dalam bersilaturahmi yang dapat mempererat persaudaraan antar anggota
masyarakat.
|
4.
|
Mengurangi angka
pengangguran dan Urbanisasi.
|
5.
|
Menambah
pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan petani.
|
SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
1.
|
Pemanfaatan lahan
yang belum produktif menjadi produktif
|
2.
|
Peningkatan
pendapatan Petani tradisional
|
3.
|
Pengenaan
sistem peternakan terpadu dalam hal kambing
|
4.
|
Membuka lapangan
pekerjaan
|
5.
|
Tersedianya sumber
protein Hewani
|
6.
|
Tersedianya pupuk
kandang yang melimpah
|
Berdasarkan sasaran
di atas maka usaha pemeliharaan kambing harus dikelola secara Profesional.
1.
|
Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi
produktif
Terdapat lahan atau
pekarangan yang masih dimanfaatkan di lingkungan miliki Yayasan .......................................... Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat yang belum
dimanfaatkan secara efisien.
|
2.
|
Peningkatan Keuntungan petani tradisional
Para petani kambing
diberi pelatihan teknis tentang pemeliharaan kambing agar dapat menghasilkan
secara maksimal.
|
3.
|
Pengenalan peternakan terpadu dalam hal kambing
Dalam hal ini
petani tinggal memperluas pengetahuan dari pakar kambing yang nantinya
didatangkan untuk memberikan penyuluhan dan terjun langsung ke lapangan
(Learning By doing).
|
4.
|
Membuka lapangan pekerjaan
Dengan
terlaksananya program ini diharapkan ikut membantu program pemerintah dengan
penyediaan lapangan pekerjaaan, dan mengurangi pengangguran.
|
5.
|
Tersedianya sumber protein Hewani
Program ini juga
diharapkan dapat meningkatkan gizi petani dengan tersedianya sumber protein
Hewani yang ada sehingga kebutuhan akan protein hewani bisa tercukupi, yang
nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dari tingkat
petani yang akan berimbas dengan kualitas sumber daya manusia.
Tersedianya pupuk kandang
Untuk ukuran
kambing dewasa dengan sistem pemberian
pakan yang teratur dan memenuhi komposisi yang sesuai dapat menghasilkan
pupuk kandang sebanyak 0.5 Kg menurut pengalaman (5 ekor) kambing dewasa
dapat memenuhi kebutuhan pupuk pohon kakao (Coklat) seluas 0.25 Hektar.
|
7.
|
Luas Lahan
Desa ..................................Kec. Lohbener Kab. Indramayu Prov. Jawa Barat memiliki wilayah yang luas, sebagian
wilayah adalah pertanian yaitu sebagai petani sawah, Tanah irigasi teknis dan
irigasi non tekhnis yang berupa tanah tegalan yang menyediakan cukup melimpah
pakan bagi hewan ternak apalagi untuk kambing selain tersedianya tanaman
perdu dan tanaman besar yang daunnya biasanya digunakan untuk pakan kambing
(rambanan) terdapat lahan atau pekarangan yang masih bisa dimanfaatkan untuk
menanam pohon perdu yang nantinya akan digunakan pakan di lingkungan warga Yayasan
..................................................................................
|
8.
|
Penyediaan Bibit
Untuk petani
kambing Desa Rabatan Kulon penyediaan bibit selama ini biasa petani masih
menggunakan cara cara yang sangat tradisional yaitu mengambil keturunan dari
kambing yang sudah dipelihara atau beli kambing besar pada pedagang bahkan
ada yang beli dipasar untuk di pelihara dan itupun jumlahnya sangat terbatas.
|
9.
|
Pemeliharaan
Dilakukan pada
kandang seadanya yang diharapkan nantinya akan dibuat kandang kandang yang
memang khusus untuk pemeliharaan kambing dengan kapasitas yang sesuai aturan.
|
10.
|
Pemasaran
Untuk pemasaran para petani tidak ada kendala karena pembeli (Mitra usaha kelompok “Yayasan .......................... ”) sudah menjemput langsung kerumah rumah petani atau kadang petani juga membawa kambing kambing mereka kepasar tradisional tersebut. |
11.
|
Perkandangan
Untuk kambing kambing jenis oleh para petani dibuatkan kandang khusus yaitu kandang yang dibuat dengan panggung, karena kambing bisa dikatakan hampir tidak pernah keluar kandang, jika tidak dibuatkan kandang yang panggung maka kandang akan menjadi lembab, becek, kotor dan menimbulkan penyakit. Dengan jarak antara tanah dengan lantai kandang setinggi 75 Cm -100 cm dan bentuk atap kandang yang miring ini diharapkan agar sistem sirkulasi udara dapat berlangsung secara kontinyu dan cepat. Untuk ukuran kandang yang ideal tiap 1 (Satu) meter persegi diisi 1 (Satu) ekor kambing. Usahakan agar kandang kambing dapat terkena sinar matahari langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bisa di minimalisir sekecil mungkin. |
12.
|
Dukungan Masyarakat
Sekitar
Dengan adanya
peternakan kambing, masyarakat merasa senang karena membuka lapangan
pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memanfaatkan
sumber makanan ternak yang melimpah.
|
BENTUK KEGIATAN
1. Bibit
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan
dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk
produksi daging, kambing untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang
baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya
adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk:
1.
|
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis
punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
|
2.
|
Jinak dan sorot matanya ramah.
|
3.
|
Kaki lurus dan tumit tinggi.
|
4.
|
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik
(efisien), rahang atas dan bawah rata.
|
5.
|
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal
tapi dari induk yang muda.
|
6.
|
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing
2 buah.
|
Ciri untuk calon pejantan :
1.
|
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang
lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif
dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
|
2.
|
Kaki lurus dan kuat.
|
3.
|
Dari keturunan kembar.
|
4.
|
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
|
2. Makanan
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan
umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat,
vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan
mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai
jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan,
bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
·
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat
rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per
ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
·
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing
perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat
dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
3. Tata Laksana
1. Kandang
2. Harus segar (vent ilasi baik, cukup cahaya
matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa
digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120
cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125
cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm
/ekor
Kandang pejantan : 110 cm x
125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x
125 cm /ekor
3. Pengelolaan
reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa
beranak minimal 3 kali dalam dua tahun. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
:
a. Kambing mencapai
dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur
10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 - 60 kg.
b. Lama birahi 24 - 45
jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
c. Tanda-tanda birahi :
gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing,
kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
d. Ratio jantan dan
betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk
mengawinkan kambing adalah :
a. Masa bunting 144 - 156 hari
(5 bulan).
b. Masa melahirkan, penyapihan
dan istirahat ± 2 bulan.
4. Pengendalian
Penyakit
Hendaknya ditekankan pada
pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi
dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang
kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru
(pneumonia), orf, dan koksidiosis.
5. Pasca
Panen
Hendaknya diusahakan untuk
selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu,
kulit, tanduk, maupun kotorannya.
Bila kambing hendak dijual
pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan
diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
Harga diperkirakan berdasarkan
: berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
ANALISA USAHA TERNAK KAMBING
PENGELUARAN
|
Bibit
|
|
|
|
- Bibit 1 ekor pejantan @20 x Rp. 750.000
|
= Rp 15.000.000,-
|
|
|
- Bibit 1 ekor betina = @80 x Rp. 500.000
|
= Rp 40.000.000,-
|
|
|
|
|
= Rp 55.000.000,-
|
|
Kandang untuk 100 kambing X @ Rp. 200.000,-
|
= Rp 20.000.000,-
|
|
|
Makanan untuk 100 kambing X @ Rp. 60.000,-
|
= Rp
6.000.000,-
|
|
|
Obat-obatan untuk 100 kambing X Rp. 40.000,-
|
= Rp 4.000.000,-
|
|
|
|
|
= Rp 30.000.000,-
|
|
|
|
= RP 85.000.000,-
|
PEMASUKAN
Dari anaknya
Jika setelah 1 tahun, ke 80 kambing menghasilkan 28
ekor, jumlah kambing yang bisa dijual setelah 1 tahun = 336 ekor.
Jika harga tiap ekor Rp. 400.000,- maka dari 336
ekor tersebut akan dihasilkan :
336 x Rp. 400.000,- = Rp. 134,400.000,-
Dari induk
Pertambahan berat induk 50 gram per hari, maka
setelah 2 tahun akan dihasilkan pertambahan berat : 1,5 kg x 100 ekor x 12
bulan = 1.800 kg.
Total daging yang dapat dijual (100 x 15 kg) + 1.800
kg = 3.300 kg.
Pendapatan dari penjualan daging = 3.300 kg x Rp. 50.000,-
=Rp.165.000.000,-
Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 1.120 karung x
Rp. 2.000,- = Rp. 2.240.000,-
Total Pemasukan Masuk :
Rp.134.400.000 + Rp. 165.000.000 + Rp. 2.240.000 =
Rp. 301.640.000,-
KEUNTUNGAN
Masuk : Rp. 301.640.000,-
Keluar : Rp.
85.000.000,-
Keuntungan selama 2 th : Rp. 301.640.000,-
dikurang Rp. 85.000.000,-
Rp. 216.640.000,- atau Rp. 9.026.666,- per bulan.
PENUTUP
Keberhasilan suatu proses
pencapaian tujuan akan tidak memiliki makna apabila tidak adanya tindak lanjut
atas upaya pencapaian tersebut. Oleh karena itu Yayasan ..................................................
melalui Lembaga Mandiri yang Mengakar Dimasyarakat (LM3) sebagai salah satu
upaya peningkatan ekonomi kerakyatan dalam proses ke arah tersebut masyarakat
yang bergabung dalam sekitar lingkungan yayasan akan senantiasa terus melakukan
pembenahan-pembenahan dengan mempertahankan yang sudah berjalan baik serta
meningkatkan agar bisa menjadi lebih baik lagi sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Demikian proposal ini
disampaikan pada Kementrian Pertanian Republik Indonesia Direktorat Jendral
Peternakan untuk dijadikan bahan pertimbangan. Atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
Indramayu,
25 Nopember 2012
|
||
Pengurus Yayasan ………………………………..
|
||
|
|
|
……………………………………
|
|
………………………………
|
Ketua
|
|
Sekretaris
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar